LAPORAN
PRAKTIKUM
REAKSI
REDOKS SPONTAN
DAN
TIDAK SPONTAN
Disusun
oleh :
Kholifaul Khoirin
XII IPA 2 / 14
SMA
NEGERI 1 TALUN
OKTOBER
2013
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat
Allah SWT, yang telah memberikan segala rohmat, taufik, dan hidayah–Nya,
sehingga kami mampu menyelesaikan Laporan
Praktikum Reaksi redoks spontan dan tidak spontan.
Laporan yang sederhana ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas
mata pelajaran Kimia
Tugas ini dapat kami selesaikan berkat bantuan
dari banyak pihak. Semoga amal baik yang telah diberikan kepada penulis
mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kritik, dan saran akan kami terima dengan tangan
terbuka demi perbaikan pada masa yang akan datang. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Amin.
Blitar, 15 Oktober 2013
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR …………………………………………………………………………….. ii
DAFTAR
ISI ……………………………………………………………………………………... iii
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Tujuan
…………………………………………………………………………………….. 1
B.
Dasar
Teori ……………………………………………………………………………….. 1
BAB
II METODE PENELITIAN
A.
Waktu
dan Tempat ……………………………………………………………………..… 3
B.
Alat
dan Bahan……………………………………………….…………………………... 3
C.
Cara
Kerja …………………………………………………………………………..….… 3
BAB
III HASIL PENELITIAN
A.
Hasil
Pengamatan ………………………………………………………………………… 4
B.
Pertanyaan
………………………………………………………………………………... 5
C.
Pembahasan………………………………………………………......................................
5
Lampiran
……………………………..…………………………………………………… 7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan
Siswa
dapat membedakan reaksi redoks spontan dan tidak spontan
B.
Dasar Teori
Sejumlah reaksi yang mana keadaan oksidasinya
berubah, yang disertai dengan pertukaran elektron antara pereaksi disebut
sebagai reaksi oksidasi-reduksi atau kependekannya disebut reaksi redoks.
Istilah oksidasi diterapkan untuk proses-proses dimana oksigen diambil oleh
suatu zat. Maka reduksi dianggap sebagai proses dimana oksigen diambil dari
dalam suatu zat . Atau dengan kata lain oksidasi adalah suatu proses yang
mengakibatkan hilangnya satu elektron
atau lebih dari dalam zat (atom,ion atau molekul). Bila suatu unsur dioksidasi,
keadaan oksidasinya berubah ke harga yang lebih positif. Suatu zat pengoksidasi
adalah zat yang memperoleh elektron, dan dalam proses itu zat tersebut
direduksi. Berlaku untuk zat padat,lelehan maupun gas.
Reduksi adalah suatu proses yang mengakibatkan
diperolehnya satu elektron atau lebih oleh zat (atom, ion, atau molekul). Bila
suatu unsur direduksi, keadaan oksidasi berubah menjadi lebih negatif. Jadi,
suatu zat pereduksi adalah zat yang kehilangan elektron, dalam proses ini zat
tersebut dioksidasi. Berlaku untuk zat padat,lelehan maupun gas.
Oksidasi dan reduksi selalu berlangsung
serempak, karena elektron yang dilepas oleh suatu zat harus diambil oleh zat
yang lain. Jadi, proses-proses oksidasi dan reduksi berubah menjadi hasil
reaksi, contohnya ketika suatu logam dicelupkan dalam larutan garam yang
mengandung ion logam lainnya, ada kemungkinan terjadi redoks berikut :
L (s) + A+ (aq) è L+ (aq) + A (aq)
Reaksi dapat berlangsung apabila logam L lebih
mudah mengalami oksidasi disbanding logam A, atau logam A lebih mudah mengalami
reduksi dibanding logam L. Pada suatu reaksi redoks zat mereduksi zat lain
disebut oksidator, sedangkan zat yang mengoksidasi zat lain disebut reduktor.
Reaksi
redoks yang terjadi oleh suatu spesi disebut disproporsionasi atau
reaksi autooksidasi. Spesi ini mengandung unsur yang mempunyai bilangan
oksidasi di antara bilangan oksidasi tertinggi dan terendah yang saling
bereaksi satu sama lain.
Elektrokimia adalah cabang ilmu kimia yang
berkenaan dengan interkonversi energi listrik dan energi kimia. Proses
elektrokimia adalah reaksi redoks (oksidasi-reduksi) dimana dalam reaksi ini
energi yang dilepas oleh reaksi spontan diubah menjadi listrik atau dimana
energi listrik digunakan agar reaksi yang nonspontan bisa terjadi. Dalam reaksi
redoks, elektron-elekron ditransfer dari satu zat ke zat lain.
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Waktu
dan Tempat
Eksperimen sel volta ini berlangsung pada :
Hari
/ Tanggal :
Rabu, 2 Oktober 2013
Tempat : Laboratorium Kimia,
SMA Negeri 1 Talun
B. Alat
dan Bahan
Alat :
1.
Rak tabung reaksi
2.
Tabung reaksi
3.
Pipet
4.
Amplas
|
Bahan:
1.
Lempeng logam seng
2.
Lempeng logam tembaga.
3.
lempeng logam magnesium
4.
Larutan CuSO4 1 M
5.
Larutan ZnSO4 1 M
6.
Larutan HCl 1 M
|
C. Cara
Kerja.
1.
Mengamplas
lempeng logam seng, tembaga, dan aluminium hingga bersih, kemudian menggunting
logam tersebut berukuran 2 x 0,5 cm, masing-masing untuk logam seng 3 potong,
logam tembaga 3 potong, dan logam aluminium 4 potong.
2.
Menyiapkan
10 tabung reaksi yang bersih dan beri nomor 1 sampai 7. Kemudian mengisi 10
tabung tersebut sebagai berikut
i.
Tabung
nomor 1 dan 2 : diisi dengan larutan CuSO4 masing-masing kira-kira 4
ml
ii.
Tabung
nomor 3 dan 4 : diisi dengan larutan ZnSO4 masing-masing kira-kira 4
ml
iii.
Tabung
nomor 5, 6 dan 7 : diisi dengan larutan HCl masing-masing kira-kira
4 ml
3.
Memasukkan
potongan logam seng ke dalam tabung nomor 1, 5 dan 7; Potongan logam tembaga
dimasukkan dalam tabung nomor 3 dan 6; potongan logam aluminium dimasukkan ke
dalam tabung nomor 2,4 dan 7.
4.
Mencatat
semua perubahan yang terjadi maupun tidak terjadi.
BAB
III
HASIL
PENELITIAN
A. Hasil
Pengamatan
Dari
penelitian diatas, dihasilkan data dari setiap percobaan sebagai berikut :
|
CuSO4 (aq)
|
|
1
|
2
|
|
Warna
larutan
|
Biru
|
Biru
|
Logam
yang ditambahkan
|
Zn
|
Al
|
Perubahan
setelah penambahan logam
|
logam Zn berubah
menjadi abu-abu dan selanjutnya berubah menjadi berkarat, terdapat gelembung
|
Warna: berubah
menjadi keruh terkena kikisan, Mg bergerak naik-turun dan mengendap coklat
|
Suhu
|
31o
|
|
|
34 o
|
37,5 o
|
|
ZnSO4 (aq)
|
|
3
|
4
|
|
Warna
larutan
|
Bening
|
Bening
|
Logam
yang ditambahkan
|
Cu
|
Al
|
Perubahan
setelah penambahan logam
|
Warna : Tetap
Tidak ada reaksi
|
Warna: tetap
bening, ada gelembung. Terjadi sedikit reaksi dan berlangsung lama
|
Suhu
|
29
o
|
|
|
29 o
|
29,5 o
|
|
HCl (aq)
|
||||
5
|
6
|
7
|
|||
Warna
larutan
|
Bening
|
Bening
|
Bening
|
||
Logam
yang ditambahkan
|
Zn
|
Cu
|
Al
|
||
Perubahan
setelah penambahan logam
|
Warna berubah
putih. Banyak gelembung. Terjadi reaksi cepat, logam berubah hitam
|
Warna : Tetap
Tidak terjadi
reaksi
|
Warna: putih
keruh, ada gelembung. Reaksi sangat cepat.
Mg larut dan
tidak mengendap.
|
||
Suhu
|
29
o
|
||||
|
31 o
|
30 o
|
29 o
|
||
B. Pertanyaan
1.
Kesimpulan
apa yang anda peroleh pada percobaan diatas?
2.
Pada
tabung manakah terjadi reaksi redoks spontan dan pada tabung manakah tidak
terjadi reaksi?
3.
Tuliskan
persamaan reaksi untuk reaksi yang berlangsung spontan!
4.
Susunlah
ketiga logam tersebut (Zn, Al, Cu) sesuai dengan urutan makin mudah mengalami
reduksi!
C. Pembahasan
1.
Apabila
suatu logam direaksikan dengan larutan dan logam tersebut mengandung sel
elektrokimia positif (+),
maka akan terjadi proses oksidasi dan reduksi atau mengalami reaksi redoks
spontan. Dan
sebaliknya, nilai E0 negatif (-) berarti reaksi berlangsung
nonspontan.
Reaksi
spontan dapat terjadi apabila Logam yang berada di sebelah kiri dalam deret
volta dapat bereaksi dengan larutan yang mengandung logam di sebelah kanan
deret volta. Reaksi spontan dapat ditandai dengan adanya perubahan suhu, warna
logam dan/atau larutan dan ada tidaknya gelembung.
2.
Reaksi
Redoks spontan : tabung nomor 1, 2, 5 dan 7
Reaksi Redoks tidak
spontan : tabung nomor 3, 4 dan 6
3.
Dari
percobaan diatas, reaksi yang berlangsung spontan memiliki persamaan reaksi
sebagai berikut:
i.
Zn (s) +
CuSO4 è
ZnSO4 (aq) + Cu (s) (Reaksi
redoks spontan)
ii.
Mg (s) +
CuSO4 è
MgSO4 (aq) + Cu (s) (Reaksi
redoks spontan)
iii.
Cu (s)
+ ZnSO4è
iv.
Mg (s)
+ ZnSO4 è
MgSO4 (aq) + Cu (s) (Reaksi
redoks spontan)
v.
Zn (s)
+ HCl è
ZnCl2 (aq) + H2 (g) (Reaksi
redoks spontan)
vi.
Cu (s)
+ HCl è
vii.
Mg (s) +
HCl è
MgCl2 (aq) + H2 (g) (Reaksi
redoks spontan)
4.
Untuk mengetahui reaksi redoks spontan atau tidak juga bisa dilihat
dalam deret keaktifan logam yaitu :
Li K Ba Ca Na Mg Al Mn (H2O) Zn Cr
Fe Ni Co Sn Pb (H) Cu Hg Ag Pt Au, semakin kekanan maka potensial reduksinya
semakin meningkat sehingga semakin mudah untuk direduksi, dan semakin ke kiri
makin mudah untuk dioksidasi.
Sehingga, berdasarkan energy potensial dalam
deret volta tersebut didapatkan urutannya sebagai berikut (dari reduksi
terbesar) :
Cu, Zn, Al
Elektroda acuan untuk mengukur potensial elektroda dipilih
elektroda hidrogen baku. Potensial elektroda standar suatu elektroda diberi
nilai positif bila elektroda ini lebih positif dari pada elektroda hidrogen standar, dan tandanya
negatif bila lebih negatif daripada elekrtoda hidrogen standar.
Online Casino India: How to deposit, withdraw and withdraw in
BalasHapusIn India, online gambling is a great way 제왕카지노 to enjoy a kadangpintar smooth, enjoyable gaming experience. You can deposit money 카지노 with a deposit