Minggu, 12 April 2015


LAPORAN PRAKTIKUM
REAKSI REDOKS SPONTAN
DAN TIDAK SPONTAN






Disusun oleh :

Kholifaul Khoirin        
XII IPA 2 / 14



SMA NEGERI 1 TALUN
OKTOBER 2013





KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan segala rohmat, taufik, dan hidayah–Nya, sehingga kami mampu menyelesaikan Laporan Praktikum Reaksi redoks spontan dan tidak spontan.
            Laporan yang sederhana ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Kimia
Tugas ini dapat kami selesaikan berkat bantuan dari banyak pihak. Semoga amal baik yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik, dan saran akan kami terima dengan tangan terbuka demi perbaikan pada masa yang akan datang. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Amin. 

           
 Blitar, 15 Oktober 2013


Penulis









DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………... iii
BAB I PENDAHULUAN
A.     Tujuan …………………………………………………………………………………….. 1
B.     Dasar Teori ……………………………………………………………………………….. 1
BAB II METODE PENELITIAN
A.     Waktu dan Tempat ……………………………………………………………………..… 3
B.     Alat dan Bahan……………………………………………….…………………………... 3
C.     Cara Kerja …………………………………………………………………………..….… 3
BAB III HASIL PENELITIAN
A.     Hasil Pengamatan ………………………………………………………………………… 4
B.     Pertanyaan ………………………………………………………………………………... 5
C.     Pembahasan………………………………………………………...................................... 5
Lampiran ……………………………..…………………………………………………… 7






  
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Tujuan
Siswa dapat membedakan reaksi redoks spontan dan tidak spontan

B.     Dasar Teori
Sejumlah reaksi yang mana keadaan oksidasinya berubah, yang disertai dengan pertukaran elektron antara pereaksi disebut sebagai reaksi oksidasi-reduksi atau kependekannya disebut reaksi redoks. Istilah oksidasi diterapkan untuk proses-proses dimana oksigen diambil oleh suatu zat. Maka reduksi dianggap sebagai proses dimana oksigen diambil dari dalam suatu zat . Atau dengan kata lain oksidasi adalah suatu proses yang mengakibatkan  hilangnya satu elektron atau lebih dari dalam zat (atom,ion atau molekul). Bila suatu unsur dioksidasi, keadaan oksidasinya berubah ke harga yang lebih positif. Suatu zat pengoksidasi adalah zat yang memperoleh elektron, dan dalam proses itu zat tersebut direduksi. Berlaku untuk zat padat,lelehan maupun gas.
Reduksi adalah suatu proses yang mengakibatkan diperolehnya satu elektron atau lebih oleh zat (atom, ion, atau molekul). Bila suatu unsur direduksi, keadaan oksidasi berubah menjadi lebih negatif. Jadi, suatu zat pereduksi adalah zat yang kehilangan elektron, dalam proses ini zat tersebut dioksidasi. Berlaku untuk zat padat,lelehan maupun gas.
Oksidasi dan reduksi selalu berlangsung serempak, karena elektron yang dilepas oleh suatu zat harus diambil oleh zat yang lain. Jadi, proses-proses oksidasi dan reduksi berubah menjadi hasil reaksi, contohnya ketika suatu logam dicelupkan dalam larutan garam yang mengandung ion logam lainnya, ada kemungkinan terjadi redoks berikut :
L (s) + A+ (aq) è L+ (aq) + A (aq)
Reaksi dapat berlangsung apabila logam L lebih mudah mengalami oksidasi disbanding logam A, atau logam A lebih mudah mengalami reduksi dibanding logam L. Pada suatu reaksi redoks zat mereduksi zat lain disebut oksidator, sedangkan zat yang mengoksidasi zat lain disebut reduktor.
Reaksi  redoks yang terjadi oleh suatu spesi disebut disproporsionasi atau reaksi autooksidasi. Spesi ini mengandung unsur yang mempunyai bilangan oksidasi di antara bilangan oksidasi tertinggi dan terendah yang saling bereaksi satu sama lain.
Elektrokimia adalah cabang ilmu kimia yang berkenaan dengan interkonversi energi listrik dan energi kimia. Proses elektrokimia adalah reaksi redoks (oksidasi-reduksi) dimana dalam reaksi ini energi yang dilepas oleh reaksi spontan diubah menjadi listrik atau dimana energi listrik digunakan agar reaksi yang nonspontan bisa terjadi. Dalam reaksi redoks, elektron-elekron ditransfer dari satu zat ke zat lain.

















BAB II
METODE PENELITIAN

A.    Waktu dan Tempat
Eksperimen sel volta ini berlangsung pada :
Hari / Tanggal             : Rabu, 2 Oktober 2013
Tempat                        : Laboratorium Kimia, SMA Negeri 1 Talun

B.     Alat dan Bahan
Alat :
1.          Rak tabung reaksi
2.          Tabung reaksi
3.          Pipet
4.          Amplas

Bahan:
1.          Lempeng logam seng
2.          Lempeng logam tembaga.
3.          lempeng logam magnesium
4.          Larutan CuSO4 1 M
5.          Larutan ZnSO4 1 M
6.          Larutan HCl 1 M






C.     Cara Kerja.
1.    Mengamplas lempeng logam seng, tembaga, dan aluminium hingga bersih, kemudian menggunting logam tersebut berukuran 2 x 0,5 cm, masing-masing untuk logam seng 3 potong, logam tembaga 3 potong, dan logam aluminium 4 potong.
2.    Menyiapkan 10 tabung reaksi yang bersih dan beri nomor 1 sampai 7. Kemudian mengisi 10 tabung tersebut sebagai berikut
                                                              i.      Tabung nomor 1 dan 2 : diisi dengan larutan CuSO4 masing-masing kira-kira 4 ml
                                                            ii.      Tabung nomor 3 dan 4 : diisi dengan larutan ZnSO4 masing-masing kira-kira 4 ml
                                                          iii.      Tabung nomor 5, 6 dan 7 : diisi dengan larutan HCl masing-masing kira-kira 4 ml
3.    Memasukkan potongan logam seng ke dalam tabung nomor 1, 5 dan 7; Potongan logam tembaga dimasukkan dalam tabung nomor 3 dan 6; potongan logam aluminium dimasukkan ke dalam tabung nomor 2,4 dan 7.
4.    Mencatat semua perubahan yang terjadi maupun tidak terjadi.


BAB III
HASIL PENELITIAN

A.      Hasil Pengamatan
Dari penelitian diatas, dihasilkan data dari setiap percobaan sebagai berikut :

CuSO4 (aq)
1
2
Warna larutan
Biru
Biru
Logam yang ditambahkan
Zn
Al
Perubahan setelah penambahan logam
logam Zn berubah menjadi abu-abu dan selanjutnya berubah menjadi berkarat, terdapat gelembung
Warna: berubah menjadi keruh terkena kikisan, Mg bergerak naik-turun dan mengendap coklat
Suhu
31o

34 o
37,5 o



ZnSO4 (aq)
3
4
Warna larutan
Bening
Bening
Logam yang ditambahkan
Cu
Al
Perubahan setelah penambahan logam
Warna : Tetap

Tidak ada reaksi
Warna: tetap bening, ada gelembung. Terjadi sedikit reaksi dan berlangsung lama
Suhu
29 o

29 o
29,5 o



HCl (aq)
5
6
7
Warna larutan
Bening
Bening
Bening
Logam yang ditambahkan
Zn
Cu
Al
Perubahan setelah penambahan logam
Warna berubah putih. Banyak gelembung. Terjadi reaksi cepat, logam berubah hitam
Warna : Tetap

Tidak terjadi reaksi
Warna: putih keruh, ada gelembung. Reaksi sangat cepat.

Mg larut dan tidak mengendap.
Suhu
29 o

31 o
30 o
29 o

B.     Pertanyaan
1.          Kesimpulan apa yang anda peroleh pada percobaan diatas?
2.          Pada tabung manakah terjadi reaksi redoks spontan dan pada tabung manakah tidak terjadi reaksi?
3.          Tuliskan persamaan reaksi untuk reaksi yang berlangsung spontan!
4.          Susunlah ketiga logam tersebut (Zn, Al, Cu) sesuai dengan urutan makin mudah mengalami reduksi!

C.     Pembahasan
1.          Apabila suatu logam direaksikan dengan larutan dan logam tersebut mengandung sel elektrokimia positif (+), maka akan terjadi proses oksidasi dan reduksi atau mengalami reaksi redoks spontan. Dan sebaliknya, nilai E0 negatif (-) berarti reaksi berlangsung nonspontan.
Reaksi spontan dapat terjadi apabila Logam yang berada di sebelah kiri dalam deret volta dapat bereaksi dengan larutan yang mengandung logam di sebelah kanan deret volta. Reaksi spontan dapat ditandai dengan adanya perubahan suhu, warna logam dan/atau larutan dan ada tidaknya gelembung.

2.          Reaksi Redoks spontan                  : tabung nomor 1, 2, 5 dan 7
Reaksi Redoks tidak spontan          : tabung nomor 3, 4 dan 6

3.          Dari percobaan diatas, reaksi yang berlangsung spontan memiliki persamaan reaksi sebagai berikut:

                                                              i.      Zn (s) + CuSO4 è ZnSO4 (aq) + Cu (s)                    (Reaksi redoks spontan)

                                                            ii.      Mg (s) + CuSO4 è MgSO4 (aq) + Cu (s)                 (Reaksi redoks spontan)


                                                          iii.      Cu (s) + ZnSO4è

                                                          iv.      Mg (s) + ZnSO4 è MgSO4 (aq) + Cu (s)                 (Reaksi redoks spontan)


                                                            v.      Zn (s) + HCl è ZnCl2 (aq) + H2 (g)                            (Reaksi redoks spontan)

                                                          vi.      Cu (s) + HCl è

                                                        vii.      Mg (s) + HCl è MgCl2 (aq) + H2 (g)                          (Reaksi redoks spontan)


4.          Untuk mengetahui reaksi redoks spontan atau tidak juga bisa dilihat dalam deret keaktifan logam yaitu :
Li K Ba Ca Na Mg Al Mn (H2O) Zn Cr Fe Ni Co Sn Pb (H) Cu Hg Ag Pt Au, semakin kekanan maka potensial reduksinya semakin meningkat sehingga semakin mudah untuk direduksi, dan semakin ke kiri makin mudah untuk dioksidasi.
Sehingga, berdasarkan energy potensial dalam deret volta tersebut didapatkan urutannya sebagai berikut (dari reduksi terbesar) :
Cu, Zn, Al
Elektroda acuan untuk mengukur potensial elektroda dipilih elektroda hidrogen baku. Potensial elektroda standar suatu elektroda diberi nilai positif bila elektroda ini lebih positif dari  pada elektroda hidrogen standar, dan tandanya negatif bila lebih negatif daripada elekrtoda hidrogen standar.

1 komentar:

  1. Online Casino India: How to deposit, withdraw and withdraw in
    In India, online gambling is a great way 제왕카지노 to enjoy a kadangpintar smooth, enjoyable gaming experience. You can deposit money 카지노 with a deposit

    BalasHapus